Filsafat Seni
Nama: Muhamad Ibad Fanani
Kelas: R3I
NPM: 202246500681
Dosen: Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M.Sn.
3 Karya Desain menggunakan Mimesis dan Significant form
1. Karya : Fiery Skies
Creator : Jaspyart NFT Studio
Dalam karya seni ini, poster didominasi oleh langit merah darah menyala yang membentang di cakrawala. Warna merah tua membangkitkan kesan drama dan intensitas yang akan datang. Pegunungan tersebut, ditampilkan sebagai siluet yang mengesankan, menjulang secara dramatis dari lanskapnya, puncaknya yang bergerigi sangat kontras dengan latar belakang yang semarak.
Sebagai titik fokus dari karya ini, petir melintasi langit, sulur-sulur listriknya bercabang dalam pola yang kacau. Cahaya putih cemerlang dari petir menembus langit merah, menerangi pemandangan di bawah.
Dilihat dari teori Mimesis
Karya seni Fiery Skies tersebut merupakan sebuah representasi gambaran suatu objek pegunungan dengan banyaknya pohon-pohon yang menjulang tinggi. karya Fiery Skies ini digambarkan dalam bentuk lukisan digital yang meniru atau menyerupai sebuah objek gunung disuatu tempat tertentu.
Dilihat dari Significant Form
Warna pada objek karya Fiery Skies ini terdapat beragam banyak warna mulai dari warna merah,hitam,putih,ungu,dan pink. pada Karya Fiery Skies ini juga terdapat unsur-unsur garis dan bidang sehingga karya ini mempunyai nilai yang estetis.
2. Karya : Funeral for our forest 1/5
Creator : tz1ZJ...ie6pU
Dilihat dari teori Mimesis
Pada karya Funeral for our forest merupakan sebuah representasi dari seekor rusa yang sedang melihat sekitarnya. pada karya Funeral for our forest ini digambarkan dalam bentuk lukisan digital karya ini juga hanya digambar dari bagian kepala sampai setengah kaki dan karya ini juga tampak meniru bentuk rusa yang berada dikehidupan nyata.
Dilihat Significant Form
Warna pada objek gambar rusa terdapat 2 warna berupa putih dan ungu karya ini juga terdapat banyak unusur garis dan juga bidang yang digunakan, pada karya Funeral for our forest terdapat objek seperti daun-daun yang tengah berjatuhan seperti sedang menggambarkan terkait perubahan iklim.
3. Karya : Bike
Pada karya lukisan ini mengingatkan kita disaat kita belajar mengendarai sepeda kita sering terjatuh dan kita berlari ke ibu atau ayah kita dan menangis hingga kita berlutut, tangan kita berdarah. Dan kemudian kita berjalan-jalan dengan pakaian hijau. Begitu lukanya sempat sembuh, kita mencoba menguasainya kembali, dan pada karya Bike mengartikan arti dalam hidup, kita sering melakukan kesalahan dan hal ini wajar, namun pada akhirnya kita menemukan solusinya.
Dilihat dari Mimesis
Pada karya Bike creator ini membuat sebuah representasi karya seorang anak kecil yang tengah menggunakan sepeda roda tiga, karya Bike ini juga digambarkan dengan meniru bentuk asli seorang anak dikehidupan nyata, karya ini sangat menggambarkan dikehidupan masa kecil seseorang sehingga seakan-akan kita diingatkan dengan kehidupan masa kecil yang sangat menyenangkan hidup tanpa adanya beban.
Dilihat dari Significant Form
Pada karya Bike digambarkan dengan visualisasi yang sangat bagus, karya yang dibuat menggunakan digital painting memadukan sebuah warna agar tercipta gambar yang terlihat jelas dan terlihat realistic agar dapat menumbuhkan sebuah arti dalam karyanya.
Kesimpulan
Mimesis adalah konsep yang penting dalam pemikiran estetika dan filsafat Yunani kuno Menurut plato mimesis adalah proses meniru atau menyalin dunia yang merupakan sebuah karya seni atau karya sastra. Dia menganggap mimesis sebagai sesuatu yang tidak diinginkan, karena menurutnya dunia ini sendiri adalah "salinan" yang tidak sempurna dari dunia yang ideal. Plato berpendapat bahwa seniman menciptakan karya seni yang hanya meniru realitas yang tidak sempurna ini, dan oleh karena itu karya seni tidak dapat membawa pengetahuan atau kebijaksanaan yang sejati.
Sedangkan menurut aristoteles mimesis adalah proses fundamental dalam seni dan sastra yang dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang kenyataan. Aristoteles berpendapat bahwa seniman, melalui mimesis, tidak hanya meniru realitas, tetapi juga memahami dan merefleksikannya. Mimesis dalam karya seni membantu kita memahami sifat manusia, moralitas, dan alam semesta dengan lebih baik. Aristoteles menegaskan bahwa seni yang baik adalah seni yang berhasil mengekspresikan kebenaran dan universalitas, dan itu dapat menciptakan empati dan katharsis dalam penontonnya, membersihkan emosi mereka. jadi Plato melihat mimesis sebagai sesuatu yang meniru realitas yang tidak sempurna dan berpotensi merusak, sementara Aristoteles melihat mimesis sebagai cara untuk memahami dan mengungkapkan kebenaran tentang dunia dan manusia.
Untuk teori Significant form yang diperkenalkan oleh Clive Bell bahwa keindahan dalam seni dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk yang signifikan, seperti garis, warna, dan bentuk geometris, daripada dalam representasi objek-objek dunia nyata. Bell berpendapat bahwa bentuk-bentuk ini memiliki kemampuan untuk menggerakkan perasaan dan emosi kita secara langsung, menciptakan pengalaman estetika yang murni serta teori significant form adalah salah satu dari banyak pendekatan yang berusaha menjelaskan aspek-aspek keindahan dalam seni.
Komentar
Posting Komentar