Postingan

Mencari refrensi yang relevan

Nama: Muhamad Ibad Fanani Kelas: R3I NPM: 202246500681 Mata Kuliah : Filsafat Seni 1. PATUNG PRIMITIF BATAK  Teori/Pendekatan : Langer Analisis : Susanne Langer dalam bukunya Problems of Art menjelaskan bahwa perbedaan antara simbol seni dan simbol yang digunakan dalam seni bukanlah hanya pada fungsinya, namun juga dalam hal macamnya. Simbol seni merupakan simbol dalam pengertian yang agak khusus, karena menyajikan beberapa fungsi simbolik, walaupun tidak seluruhnya, khususnya tidak berarti sesuatu yang lain atau menunjuk pada sesuatu yang terpisah dengannya. Sesuai defenisi simbol yang umum, sesuatu karya seni sebaiknya tidak digolongkan sebagai simbol semata-mata. Menurut Langer, simbol seni tidak menandakan sesuatu tetapi hanya mengartikulasikan dan menjanjikan emosi yang dikandungnya Simbol muncul ketika manusia sedang belajar dalam arti menemukan suatu hal yang baru. Demikian juga dalam kreavifitas bidang kesenian senantiasa mencari bentuk-bentuk ekspresi baru, apakah itu dalam be

Penulisan Tahap 3

 Nama : Muhamad Ibad Fanani NPM : 202246500681 Mata Kuliah : Filsafat Seni Objek : One: Number 31, 1950 Pendahuluan Lukisan One: Number 31, 1950 adalah sebuah lukisan karya seniman Jackson Pollock. Lukisan ini terkenal karena teknik ekspresionis abstraknya yang unik, di mana Pollock membiarkan catnya menetes secara acak di atas kanvas yang terletak di lantai. Lukisan ini menciptakan komposisi yang kacau namun berirama, mencerminkan ekspresi artistik yang kuat. Latar Belakang "Lukisan One: Number 31, 1950" karya Jackson Pollock adalah karya ekspresionis abstrak yang terkenal, menciptakan komposisi berirama melalui teknik unik "drip painting." Pollock, seorang pelopor gerakan ini, menggambarkan kebebasan ekspresi dan kekacauan terkendali dalam lukisan ini, mencerminkan semangat zaman pasca-perang dan eksperimen seni pada era 1940-an dan 1950-an.  Konsep Lukisan Teknik inovatif Jackson Pollock yang dikenal sebagai "drip painting" atau "action painting.&q

Proses Penulisan Artikel Ilmiah tahap 1 (Lukisan One: Number 31,1950 by Jackson Pollock)

Gambar
   One: Number 31, 1950 - Jackson Pollock One: Number 31, 1950 adalah lukisan bergaya tetesan berskala besar, seorang pelukis ekspresionis abstrak Amerika. Lukisan ini diciptakan pada tahun 1950 dan menampilkan gaya unik Pollock yang dikenal sebagai "drip painting" atau "action painting." Dalam karya ini, Pollock meletakkan kanvasnya di lantai dan memercikkan, menyiram, dan membiarkan cat mengalir bebas tanpa menggunakan kuas. Gerakan tubuhnya secara spontan menciptakan pola dan garis yang rumit. Lukisan ini mencerminkan energi dan ekspresi bebas, menciptakan kesan gerakan dinamis yang mengalir melalui permukaan lukisan. Meskipun mungkin terlihat acak, "One: Number 31, 1950" telah dianggap sebagai karya seni yang penuh dengan makna dan kompleksitas. Beberapa melihatnya sebagai representasi dari kekacauan dan keberanian dalam kehidupan, sementara yang lain menginterpretasikannya sebagai refleksi dari perasaan pribadi Pollock. Lukisan ini menjadi salah satu

Perjalanan menikmati seni dengan berfilsafat

Gambar
Nama: Muhamad Ibad Fanani Npm: 202246500681 Kelas: R3I Mata kuliah: Filsafat seni Dosen pengampuh: Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M.Sn Pekan Raya Nasional (Pameran Lukisan) Tanggal: 21 Oktober 2023 Tempat:  Galeri Nasional 1. Karya Affandi (Penyu 1974) Penjelasan Ringkas Karya Foto Dengan Karya Karya Lukisan 1. Pada Karya seni lukis yang pertama ini sangat menarik untuk diri saya Karya ini adalah Lukisan penyu Karya Affandi aliran yang digunakan pada lukisan tersebut menurut saya adalah aliran Ekspresionisme Aliran yang berfokus pada ekspresi emosi, perasaan, dan pengalaman manusia melalui lukisan, dengan menekankan intensitas dan ekspresivitas Lukisan ekspresionis sering menggunakan warna-warna yang kuat, goresan yang kasar, dan bentuk yang distorsi untuk menciptakan karya seni yang mengkomunikasikan emosi dan perasaan secara kuat. Terlihat pada karya ini sang pelukis membuat lukisan cat minyak diatas kanvas menonjol tampak seperti goresan tangan yang kasar dan sang pelukis menggunakan wa

Filsafat Seni

Gambar
Nama: Muhamad Ibad Fanani Kelas: R3I NPM: 202246500681 Dosen: Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M.Sn. 3 Karya Desain menggunakan Mimesis dan Significant form 1. Karya : Fiery Skies Creator : Jaspyart NFT Studio      Dalam karya seni ini, poster didominasi oleh langit merah darah menyala yang membentang di cakrawala. Warna merah tua membangkitkan kesan drama dan intensitas yang akan datang. Pegunungan tersebut, ditampilkan sebagai siluet yang mengesankan, menjulang secara dramatis dari lanskapnya, puncaknya yang bergerigi sangat kontras dengan latar belakang yang semarak.      Sebagai titik fokus dari karya ini, petir melintasi langit, sulur-sulur listriknya bercabang dalam pola yang kacau. Cahaya putih cemerlang dari petir menembus langit merah, menerangi pemandangan di bawah. Dilihat dari teori Mimesis Karya seni Fiery Skies tersebut merupakan sebuah representasi gambaran suatu objek pegunungan dengan banyaknya pohon-pohon yang menjulang tinggi. karya Fiery Skies ini digambarkan dalam bentuk

Seni dari dalam diri

 1. Bagaimana peran seni terhadap teknologi yang semakin lama semakin berkembang apakah akan mempengaruhi para tokoh seniman dalam menghadapi proses tersebut? Jawab: Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, peran seni juga berubah dan berkembang. Seorang seniman harus lebih adaptif terhadap perubahan ini dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat kreatif, berinteraksi dengan penonton melalui platform digital, dan menyampaikan pesan terkait teknologi. Kemampuan seniman untuk menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh perkembangan teknologi akan memainkan peran penting dalam perkembangan dunia seni di masa depan. 2. Apakah Artificial Intelligence (AI) menjadi ancaman untuk para seorang seniman? Jawab: Artificial Intelligence (AI) bukanlah ancaman mutlak bagi seniman. AI dapat berperan sebagai alat yang memperluas kemampuan kreatif seniman, membantu dalam proses kreatif, dan bahkan menjadi sumber inspirasi. Penting bagi seniman untuk memahami potensi dan batasan AI, s